• Flash :

    Terjemah Kitab Ayyuhal Walad Bag.2


    أيها الولد ..!!ما لم تعمل لم تجد الأجر.
    Wahai anakku !.

    Selama belum beramal kamu tidak akan mendapatkan pahala.

    حكي أن رجلا من بني إسرائيل عبد الله تعالى سبعين عاما، فأراد الله تعالى أن يجلُوه على الملائكة فأرسل الله إليه ملكا يخبره أنه مع تلك العبادة لا يليق به دخول الجنة، فلما بلغه قال العابد: نحن خلقنا للعبادة، فينبغي لنا أن نعبده. فلما رجع الملك قال الله تعالى: ماذا قال عبدي؟ قال: إلهي، أنت أعلم بما قال، فقال الله تعالى: إذا هو لم يعرض عن عبادتنا، فنحن ـ مع الكرم ـ لا نعرض عنه، أشهدوا يا ملائكتي أني قد غفرت له.


    Hasil gambar untuk ayyuhal walad
    Foto : Kitab Ayyuhal Walad karangan Imam al-Ghazali
    Dikisahkan, bahwa salah seorang dari kaum Bani Israil telah beribadah kepada Allah SWT selama tujuh puluh tahun. Lalu Allah SWT hendak menunjukannya kepada para malaikat, maka Allah mengutus malaikat kepada hamba itu untuk memberi kabar kepadanya, bahwa dengan ibadahnya (selama 70 tahun) itu ia tidak pantas untuk masuk ke surga.
    Ketika malaikat itu telah menyampaikan hal tersebut kepadanya, ahli ibadah itu berkata: “Kami diciptakan hanya untuk beribadah, maka sepantasnyalah bagi kami untuk senantiasa beribadah kepada-Nya”.
    Setelah malaikat itu kembali menghadap Allah, Allah SWT bertanya :“Apa yang dikatakan hamba-Ku?”.
    Malaikat itu menjawab: “Wahai Tuhanku, Engkau lebih mengetahui apa yang dikatakannya.”
    Lalu Allah SWT berfirman; “Jika hamba-Ku tidak pernah berpaling dari beribadah kepada-Ku, maka Aku pun dengan kemurahan-Ku tidak akan berpaling darinya. Wahai Malaikat-Ku, saksikanlah bahwa sesungguhnya Aku telah mengampuni dosa-dosanya”.

    قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:" حاسبوا أنفسكم قبل أن تحاسبوا، وزنوا أعمالكم قبل أن توزنوا" روى الترمذي هذا الحديث موقوفا على عمر بألفاظ مشابهة.
    Rasulullah SAW bersabda; Hisablah diri kalian (di dunia) sebelum di hisab (di akhirat), dan timbanglah amal-amal kalian sebelum di timbang. (H.R at-Turmudzi) Hadits ini merupakan hadits mauquf menurut Umar dengan lafadz yang mirip.

    وقال علي رضي الله عنه: من ظنّ أنه بدون الجهد يصل فهو متمّن، ومن ظنّ أنه ببذل الجهد يصل فهو مستغن.
    وقال الحسن رحمه الله تعالى: طلب الجنة بلا عملٍ ذنب من الذنوب. وقال: علامة الحقيقة ترك ملاحظة العمل لا ترك العمل.
    ‘Ali R.A berkata :Barangsiapa yang mengira bahwa tanpa usaha dengan sungguh-sungguh ia akan berhasil, maka ia adalah orang yang berangan-angan kosong. Dan barangsiapa yang mengira bahwa dengan mengerahkan usahanya ia akan berhasil, maka ia adalah orang kaya yang tidak membutuhkan suatu apapun”.
    Hasan Al Bashri berkata:Mencari surga dengan tanpa beramal adalah dosa di antara dosa-dosa”.
    Dan beliau berkata :
    “Tanda-tanda ber-haqiqat adalah tidak memperhatikan suatu amal, bukan berarti meninggalkan amal itu sendiri”.

    وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم:" الكيّس من دان نفسه، وعمل لما بعد الموت، والأحمق من أتبع نفسه هواها وتمنّى على الله". رواه الترمذي وقال: حديث حسن.

    Rasulullah SAW bersabda: Orang yang cerdik adalah orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya dan beramal untuk bekalnya setelah kematian, sedangkan orang yang bodoh adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan (mendapatkan) rahmat Allah”. (H.R at-Turmudzi) menurutnya hadits ini adalah hadits Hasan.

    أيها الولد..!!
    Wahai anakku !

    كم من ليلة أحييتها بتكرار العلم ومطالعة الكتب، وحرّمت على نفسك النوم؛ لا أعلم ما كان الباعث فيه؟
    Berapa banyak malam yang kamu gunakan untuk mengulang-ulang lmu, menelaah kitab dan menahan diri untuk tidur. Aku tidak tahu apa yang mendorongmu seperti itu?

    إن كانت نيتك عرض الدنيا، وجذب حطامها وتحصيل مناصبها، والمباهاة على الأقران والأمثال، فويل لك ثم ويل لك.
    Apabila niyatmu adalah untuk memperoleh harta benda dan tahta duniawi, atau untuk membanggakan diri pada sesamanya, maka celakalah kamu sungguh celakalah kamu.

    وإن كان قصدك فيه إحياء شريعة النبي صلى الله عليه وسلم وتهذيب أخلاقك، وكسر النفس الأمّارة بالسوء، فطوبى لك ثم طوبى لك،
    Tetapi apabila tujuanmu adalah untuk menghidupkan syari’at Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam, untuk membersihkan budi pekertimu atau melumpuhkan hawa nafsu yang selalu mengajak pada kejelekan, maka berbahagialah kamu, sungguh berbahagialah kamu.

    ولقد صدق من قال شعرا:
    Sungguh benar seorang penya’ir berkata :

    سهر العيون لغير وجهك ضائع *** وبكاؤهن لغير فقدك باطل
    Mata terjaga bukan karena untuk mencari ridla-Mu adalah sia-sia

    Mata menangis bukan karena kehilangan-Mu adalah dusta.



    Tidak ada komentar