• Flash :

    Terjemah Kitab al-Fiqhul Islamiy wa adillatuhu Wahbah Zuhaili - Muqaddimah Bag. 1

    Terjemah Kitab al-Fiqhul Islamiy wa adillatuhu 
    Karangan Wahbah Zuhailiy 

    -Muqaddimah-

    منهج هذا الكتاب:

    Metode Penulisan Kitab

    - يمكن إبراز بعض مزايا هذا الكتاب في الفقه على النحو الجديد في التأليف تحقيقاً واستنباطاً وأسلوباً وتبويباً وتنظيماً وفهرسة واستدلالاً بما يأتي:

    Keistimewaan kitab fiqih ini baik dalam hal penyusunan, redaksi bahasa yang digunakan, pembagian bab, sistematika penyusunan, indeksasi, dan juga metode pengambilan dalil dapat diuraikan sebagai berikut.

    - 1ً - إنه كتاب فقه الشريعة الإسلامية المعتمد على الدليل الصحيح من القرآن والسنة والمعقول، لا فقه السنة وحدها، ولا فقه الرأي وحده، إذ ليس عمل المجتهد معتبراً بغير الاعتماد على القرآن والسنة. ومعرفة أحكام الشرع الفقهية التي هي مجرد أمر وصفي وبيان مسلَّمات، لاتكوِّن قناعة عقلية ولا متعة نفسية، ولا طمأنينة للعالم والمتعلم إذا جاءت من غير دليل، كما أن العلم بدليل الحكم يخرج من ربقة الجمود على التقليد المذموم في القرآن إلى الاتباع المقرون بالبصيرة الذي اشترطه الأئمة فيمن يتلقى العلم عنهم، ثم إن أدلة الأحكام هي روح الفقه، ودراستها رياضة للعقل، وتربية له، وتكوين للملكة الفقهية لدى كل متفقه.

    1. Kitab ini merupakan kitab yang membahas aturan-aturan syariah islamiyyah yang disandarkan kepada dalil-dalil yang shahih baik dari Al-Qur'an, As-Sunnah, maupun akal. Oleh sebab itu, kitab ini tidak hanya membahas fiqih sunnah saja atau membahas fiqih berasaskan logika semata.

    Sebagaimana diketahui, hasil usaha seorang mujtahid tidak bisa dianggap sah jika usaha pikirnya tersebut tidak didasarkan kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah. Di sisi lain, mempelajari hukum- hukum fiqih yang hanya sekadar mendefinisikan atau mengidentifikasi masalah dan menerangkan kemungkinankemungkinan yang bisa terjadi, tidak akan bisa memuaskan akal dan menenteramkan jiwa. Cara seperti ini tidak akan memuaskan pelajar dan juga pengajar, karena materi yang disampaikan tidak disertai dengan sandaran dalil.

    Oleh sebab itu, kitab ini akan disertai dalil-dalil hukum sehingga dengannya kita bisa terlepas dari kungkungan sikap taklid yang dicela dalam Al-Qur'an, dan berubah menuju sikap ittiba' yang disertai dengan argumen sehingga sesuai dengan harapan para imam kepada murid atau orang-orang yang menuntut ilmu kepada mereka. Dalil-dalil hukum juga merupakan ruh dari fiqih itu sendiri. Dengan mempelajari dalil-dalil hukum, maka akal akan terlatih dan keahlian seorang pakar fiqih akan terbentuk. 

    - وبكلمة موجزة: يمتاز هذا الكتاب الشامل فقه المذاهب باعتماده ــ وهو اعتماد المذاهب الإسلامية نفسها ــ على استنباط أحكامه من مختلف مصادر التشريع الإسلامي النقلية والعقلية (الكتاب والسنة والاجتهاد بالرأي المعتمد على روح التشريع الأصلية العامة) فمن قصر الفقه الإسلامي على القرآن وحده فقد بتر أو مسخ الإسلام من جذوره، وكان أقرب لأعداء الدين، ومن حصر الفقه بالسنة وحدها فقد قصَّر وأساء، وعاش قاصر الطرف عن شؤون الحياة، وبعد عن التفاعل أو التجاوب مع متطلبات الناس، وتحقيق مصالحهم، ومن المعروف أنه حيثما وجدت المصلحة فثم شرع الله ودينه، وأن زعماء مدرسة الحديث (مالك والشافعي وأحمد) أخذوا بالمصالح المرسلة والعرف والعادة وسد الذرائع وغيرها من أدلة الاجتهاد بالرأي، كما أن زعماء مدرسة الرأي كالنخعي وربيعة الرأي وأبي حنيفة وأصحابه لم يهملوا بتاتاً سنة أو أثراً أو اجتهاداً عن السلف.

    Dengan kata lain, kitab ini mempunyai keistimewaan dalam hal mencakup materi- materi fiqih dari semua madzhab, dengan disertai proses penyimpulan hukum (istinbaath al-ahkaam) dari sumber-sumber hukum Islam baik yang naqli maupun aqli (Al-Qur'an, As-Sunnah, dan juga ijtihad akal yang didasarkan kepada prinsip umum dan semangat tasyri' yang otentik).

    Barangsiapa mengambil kesimpulan hukum-hukum Islam hanya dengan bersandar kepada Al-Qur'an, maka dia telah melepaskan Islam dari akar-akarnya, dan dia dekat dengan musuh-musuh Islam. Barangsiapa membatasi fiqih hanya dengan memahami sunnah saja, maka dia telah mereduksi agama Islam dan telah melakukan kesalahan. Dia akan mengalami kehidupan yang pincang, tidak sesuai dengan tuntutan zaman, dan tidak bisa memenuhi kemaslahatan manusia. Padahal, sebagaimana telah diketahui bersama, setiap perkara yang mengadung kemaslahatan maka di situlah terdapat syariah dan agama Allah.

    Kita bisa perhatikan bagaimana para tokoh madrasah hadits seperti Imam Malik, asy-Syafi'i, dan Imam Ahmad menggunakan mashlahah mursalah, adat (al-'urf), sadd adz-dzariiah dan dalil-dalil ijtihad akal lainnya sebagai argumentasi hukum. Sementara itu, para tokoh madrasah ra'yu seperti Imam an-Nakha'i, Rabi'ah ar-Ra'yi, Abu Hanifah, dll. juga tidak mengesampingkan As-Sunnah, atsar, ataupun ijtihad pendahulu-pendahulu mereka.

    - 2ً - وهو ليس كتاباً مذهبياً محدوداً، وإنما هو فقه مقارن بين المذاهب الأربعة (الحنفية والمالكية والشافعية والحنابلة) وبعض المذاهب الأخرى أحياناً، بالاعتماد الدقيق في تحقيق كل مذهب على مؤلفاته الموثوقة لديه، والإحالة على المصادر المعتمدة عند أتباعه؛ لأن نقل حكم في مذهب من كتب المذاهب الأخرى لايخلو من الوقوع في غلط في بيان الرأي الراجح المقرر، وقد عثرت على أمثلة كثيرة من هذا النوع، آثرت عدم الإشارة إليها، حرصاً على الموضوعية والإيجابية فيما يقرر، وبعداً عن تفسيرات فجة، وعصبيات مذهبية ضيقة، وتنزهاً عن المغالاة في تقديس كل جزئيات الكتب الفقهية. وقد لقي هذا النوع من الدراسة والبيان لفقه المذاهب الأربعة إقبالاً شديداً وحرصاً تاماً على المطالعة والاستفادة، وهو يتفق مع الاتجاه العالمي للدراسة المقارنة، ويسهم في البعد عن العصبية المذهبية أو يزيلها من النفس. ومع ذلك فإني أحاول دائماً التنويه بالرأي الموحد بين فقهاء المذاهب، لا في مجرد العناوين لأحكام فقهية، بل في الشروط والتفصيلات أيضاً.

    2. Kitab ini juga bukan kitab menurut satu madzhab tertentu. Kitab ini lebih menekankan kepada metode perbandingan antara pendapat-pendapat dalam madzhab empat (Hanafiyyah, Malikiyyah, Syafi'iyyah, dan Hanabilah), dan pada beberapa permasalahan juga dipaparkan beberapa pendapat madzhab selain madzhab yang empat. 

    Dalam memaparkan pendapat suatu madzhab, kami berusaha untuk merujuk langsung kepada kitab-kitab utama dalam madzhab tersebut. Menukil pendapat hukum suatu madzhab dari kitab yang tidak sama madzhabnya, bisa menyebabkan kesalahan penisbatan, terutama dalam masalah pendapat yang ditetapkan paling rajih dalam suatu madzhab. 
    Saya banyak menemukan kasus-kasus seperti ini dalam proses penulisan kitab ini. Namun, saya tidak akan menerangkannya secara terperinci, supaya objektivitas dan sisi positif dari kajian ini dapat terjaga, dan supaya terhindar dari penafsiran yang salah serta fanatisme madzhab yang sempit. 
    Alasan lain mengapa saya tidak menerangkan kesalahan penisbatan tersebut adalah, supaya kita terjaga dari sikap penyakralan setiap bagian dari kitab-kitab fiqih. 

    Kajian fiqih yang memfokuskan kepada pemaparan pendapat-pendapat fiqih dalam madzhab empat mendapat sambutan yang menggembirakan dari banyak kalangan, karena cara seperti ini banyak memberikan manfaat, selaras dengan kecenderungan studi komparatif yang sedang berkembang, dan dapat meminimalisasi bahkan menghilangkan sikap fanatisme terhadap suatu madzhab. 
    Oleh sebab itu, saya akan berusaha memberikan porsi lebih untuk menunjukkan kesepakatan-kesepakatan para ahli fiqih dari berbagai madzhab dalam suatu permasalahan. Kesepakatan yang akan saya tunjukkan bukan hanya kesepakatan dalam tema yang dikaji, namun juga kesepakatan dalam detail-detail permasalahannya juga. 

    - 3ً - فيه الحرص على بيان صحة الحديث، وتخريج وتحقيق الأحاديث التي استدل بها الفقهاء، حتى يتبين القارئ طريق السلامة، فيأخذ الرأي الذي صح دليله، ويترك من دون أسف كل رأي متكئ على حديث ضعيف. وإذا لم أذكر ضعف الحديث فلأنه مقبول صحيح، عملاً بالأصل العام في الحديث.

    3. Kitab ini juga memerhatikan keshahihan hadits yang dijadikan dalil. Oleh sebab itu, setiap hadits yang dijadikan dalil oleh fuqaha akan di-Takhrij dan di-Tahqiq. Hal ini dilakukan supaya para pembaca mengetahui metode yang benar dalam menggunakan dalil, dan dia bisa memilih satu pendapat yang dalilnya memang shahih dan meninggalkan pendapat yang bersandar kepada hadits yang dhaif. Jika dalam buku ini saya tidak menerangkan kedhaifan hadits yang dijadikan dalil, maka secara umumnya, hadits tersebut dapat diterima. 

    - 4ً - إنه كتاب يستوعب مختلف الأحكام الفقهية للمسائل الأصلية، وموازنة القضايا الفقهية في كل مذهب مع المذاهب الأخرى، حتى يتحقق التقابل بين الآراء، ويجد الباحث ضالته المنشودة لمعرفة الحكم المطلوب في المذهب الذي يطمئن إليه، ومقابلة الجزئيات المذهبية مع المذاهب الأخرى والموازنة بين الآراء. وبالرغم من كونه أمراً عسيراً، فإنه يحقق هدف القارئ، ويروي ظمأه.

    4. Kitab ini membahas perbedaan-perbedaan hukum yang terdapat dalam setiap masalah fiqhiyyah dan membandingkan permasalahan yang ada dalam satu madzhab dengan madzhab lain. Sehingga dengan cara ini, para pembaca dapat mengetahui hukum suatu masalah dengan tepat dan iuga dapat membandingkan pendapat-pendapat madzhab yang ada, dan kemudian menilainya. Meskipun untuk mewujudkan bentuk kitab seperti ini terdapat banyak kendala, namun ia akan memenuhi kebutuhan pembaca dan juga akan memuaskan semua pihak.

    - 5ً - فيه تركيز على الجوانب العملية أو الواقعية، وبعد عن المسائل الفرضية البعيدة الحصول، وإهمال لكل مايتعلق بالرق والعبيد، لعدم الحاجة إليه بعد إنهاء هذه المشكلة وإلغاء الرق من العالم، إلا على سبيل الإلمام التاريخي واستكمال تصور المسائل الفقهية أحياناً.

    5. Kitab ini lebih memfokuskan pada sisi praktikal. Oleh sebab itu ia tidak menyinggung masalah-masalah rekaan yang tidak mungkin terjadi. Kitab ini juga tidak akan membahas masalah perbudakan. Karena, tidak banyak kepentingannya terutama setelah masalah perbudakan dihapuskan dalam tatanan kehidupan global. Kalaupun ada pembahasan masalah ini, ia hanya sekadar pemaparan sejarah ataupun untuk memperjelas suatu permasalahan fiqhiyah.

    - 6ً - قد أذكر ترجيحاً بين الآراء بحسب مايبدو لي، وبخاصة في مقابلة الحديث الضعيف، أو لما أرى في مذهب ما من تحقيق مصلحة أو دفع مفسدة ومضرة.
    - وإذا لم أصرح بالترجيح، فالأولى العمل برأي الأكثرين أو الجمهور؛ لأن الكثرة يحصل بها الترجيح، فيقدم رأي الجمهور إلا إذا لم يكن ملائماً لظروف الحياة الشرعية المعاصرة في المعاملات أو لم يترجح لدى مجتهد ما.
    - ويجوز تقليد كل مذهب إسلامي معتمد عند الأغلبية، وإن أدى إلى التلفيق (1)، عند الضرورة أو الحاجة أو العجز والعذر؛ لأن الصحيح جوازه عند المالكية وجماعة من الحنفية، كما يجوز الأخذ بأيسر المذاهب أو تتبع الرخص (2) عند الحاجة أو المصلحة لاعبثاً وتلهياً وهوى؛ لأن دين الله يسر لا عسر، فيكون القول بجواز التلفيق من باب التيسير على الناس، قال الله تعالى: {يريد الله بكم اليسر، ولايريد بكم العسر} [البقرة:2/ 185]، {وما جعل عليكم في الدين من حَرَجٍ} [الحج:22/ 78]،
    {يريد الله أن يخفف عنكم، وخلق الإنسان ضعيفاً} [النساء:4/ 28].

    (1) التلفيق: هو الإتيان بكيفية لايقول بها كل مجتهد على حدة.
    (2) تتبع الرخص: أن يأخذ الشخص من كل مذهب ماهو أهون له وأيسر فيما يطرأ عليه من المسائل.

    - ولايجوز تتبع الرخص عبثاً أو لهوى ذاتي، بأن يأخذ الإنسان من كل مذهب ماهو الأخف عليه، من غير ضرورة ولا عذر، سداً لذرائع الفساد بالانحلال من التكاليف الشرعية، ولايجوز التلفيق الذي يؤدي إلى نقض حكم الحاكم؛ لأن حكمه يرفع الخلاف درءاً للفوضى، ولا التلفيق الذي يؤدي إلى الرجوع عما عمل به المرء تقليداً، أو إلى مصادمة أمر مجمع عليه، أو الوقوع في محظور شرعي، كالتزوج بامرأة بلا ولي ولاصداق ولا شهود، مقلداً كل مذهب فيما لايقول به الآخر، أو تحليل المبتوتة بتزويجها من غلام صغير.


    6. Saya juga akan menyebutkan pendapat yang rajih menurut saya, terutama bila di antara pendapat tersebut ada yang bersandar kepada hadits dhaif, atau di saat satu pendapat mempunyai potensi lebih untuk menimbulkan kemaslahtan dan menolak kerusakan.

    Jika saya tidak menyebutkan pendapat yang rajih, maka lebih utama apabila kita mengamalkan pendapat jumhur ulama. Sebab, dukungan banyak ulama terhadap satu pendapat bisa meniadi alasan kuat untuk pen-tarjih-an. Mengamalkan pendapat jumhur tetap diutamakan, kecuali jika tidak sesuai dengan kondisi syar'i kehidupan kontemporer dalam masalah muamalat, atau memang pendapat tersebut tidak dapat di-tarjih.

    Di saat kondisi terpaksa (ad-dharuurah), sangat memerlukan (al-haajah), tidak mampu (al-'ajzu) atau ada alasan yang kuat (al-'udzr), maka taklid terhadap semua madzhab dibenarkan, meskipun sampai kepada tahap talfiq. Ulama-ulama Malikiyyah dan sebagian ulama Hanafiyyah membenarkan sikap seperti itu. Terlebih lagi mengambil madzhab yang paling ringan dan mencari rukhshah (tatabbu'arrukhash) juga dibenarkan ketika sangat diperlukan (al-haajah) dan ada kemaslahatan. Agama Allah adalah agama yang mudah, bukan agama yang sulit. Dan dibolehkannya talfiq adalah untuk memudahkan manusia.

    Allah SWT berfirman,
    "...Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu...." (al-Baqarah: 185).

    Dan juga, "... dan Dia tidak menja dikan ke sukaran untukmu dalam agama...," (al-Haii: 78).

    "Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (bersifat) lemah." (an-Nisaa': 28).

    Mencari rukhshah tidak dibenarkan apabila untuk main-main atau karena ego pribadi, seperti mengambil pendapat yang paling ringan dari setiap madzhab, padahal tidak ada kondisi yang memaksa (adh-dharuurah) atau alasan yang kuat (al-'udzr).
    Kaidah ini ditetapkan untuk menghindari kekacauan dan mencegah munculnya kecenderungan menjauh dari perintah-perintah syariah. Dengan demikian, sikap talfiq yang berbenturan dengan keputusan seorang hakim juga tidak dibenarkan. Keputusan hakim dimaksudkan untuk menghilangkan sengketa, jika keputusan tersebut tidak dilindungi maka akan terjadi kekacauan.

    (1) Talfiq adalah melakukan satu paket mekanisme amalan yang tidak ada satu pun mujtahid yang berpendapat demikian.
    (2) Tatabbu' ar-Rukhash adalah mengambil pendapat yang paling ringan dan mudah dari setiap madzhab, di saat ada satu masalah yang timbul.

    Begitu juga dilarang melakukan talfiq yang dapat menimbulkan benturan dengan tradisi yang biasa dijalankan atau bertentangan dengan pendapat yang disepakati bersama atau menyebabkan terjerumus melakukan dosa seperti menikahi wanita tanpa wali, mahar dan juga saksi, dengan alasan taklid terhadap madzhab-madzhab yang mempunyai pendapat seperti itu.

    - 7ً - سهولة الأسلوب، وتبسيط الكلام، وبيان الأمثال، والتبويب والمنهج الأقرب لفهم أهل العصر ومألوفهم، وتحقيق الرأي الراجح في كل مذهب، ووضع الضوابط الكلية، ليسهل التعرف على الأحكام من غير استطراد ولابعثرة للمسائل، فيصبح الفقه قريب المنال بأسلوبه وتنظيمه وتبويبه، بعد أن كان أحياناً عصي الفهم، غريب الأسلوب، بعيد الإدراك، حتى بالنسبة للمتخصص الذي يلقى صعوبة في التعرف على حكم فقهي معين في ثنايا المسائل الكثيرة المتشابكة، وقد يحتاج لجهد كبير ووقت طويل للاطلاع على باب فقهي برمَّته، أو اللجوء إلى أكثر من كتاب في الموضوع ذاته. وحينئذ لايبقى عذر لأحد في محاولة التهرب من تطبيق أحكام الفقه الإسلامي، بعد أن أزيل غموضه، ورفعت حواجز الوهم والتعقيد والصعوبة في فهمه من بطون الكتب القديمة الغاصة بثروة وكنوز لامثيل لها في التاريخ.

    7. Kitab ini menggunakan redaksi bahasa yang mudah dipahami, rangkaian kalimatnya sederhana, dan sistematikanya sesuai dengan pemahaman kontemporer. Di dalam nya juga ditetapkan pendapat yang rajih dari setiap madzhab, fuga diterangkan kaidah-kaidah umum dalam masalah fiqih untuk memudahkan identifikasi dan penetapan hukum, tanpa harus membeberkan permasalahan-permasalahan parsial fiqhiyah terlebih dahulu.

    Dengan redaksi, susunan, dan sistematika bab seperti ini, maka fiqih menjadi mudah dipahami. Selama ini, seringkali fiqih sulit dipahami karena susunan bahasanya sukar. Bahkan, para ahli dalam bidang ini pun menemui kesulitan untuk mengidentifikasi hukum tertentu, dalam masalah-masalah yang saling berkaitan. Sehingga, untuk memahami fiqih diperlukan usaha yang gigih dan waktu yang lama dengan membuka setiap bab yang ada dalam kitab fiqih, atau membaca lebih dari satu kitab ketika membahas satu permasalahan tertentu. Dengan cara yang saya usahakan ini, maka tidak ada lagi alasan untuk tidak menggunakan hukum-hukum fiqih Islam lagi. Kesukaran-kesukaran yang ada sudah dihilangkan dan penghalang antara kesulitan memahami kitab lama dengan kekayaan intelektual berharga yang ada di dalamnya, sudah disingkirkan. 

    - 8ً - حاولت بحث بعض القضايا الجديدة وبخاصة في هذه الطبعة التاسعة، ليتعايش الناس معها، مستلهماً قواعد الشريعة ومبادئها ومقررات الفقهاء، ويظل الباب مفتوحاً أمام المزيد من البحوث والاجتهادات الجزئية؛ لأن فضل الله لاينقطع، ومواهبه وعطاياه لاتنحصر في زمن دون آخر، ولا على أشخاص دون غيرهم.
    - ويظل رائدي إلى الأبد قوله تعالى: {إنما يخشى اللهَ من عباده العلماء} [فاطر:35/ 28]، وقوله سبحانه: {وقل: رب زدني علماً} [طه:20/ 114]، وقوله صلّى الله عليه وسلم فيما يرويه البخاري ومسلم: «من يرد الله به خيراً، يفقهه في الدين» وما يرويه البخاري: «رب مبلَّغ أوعى من سامع».
    - ومع أن هذا العمل يحتاج إلى جهد كبير وصبر وأناة، وتعاون فئة من العلماء، فقد صممت على الكتابة مستعيناً بالله تعالى، لتقريب الفقه إلى الناس، سواء العالم والمتعلم، من غير تعصب لرأي مذهبي معين؛ لأن الحكمة ضالة المؤمن أينما وجدها التقطها، ولأن المساهمة في تقدم العلم بحسب مايرى العالم من الحاجة أمر واجب على العلماء، لأن «العلم يزكو بالإنفاق» كما قال سيدنا علي رضي الله عنه، خصوصاً مايتطلب البحث والتتبع والاستقصاء، والتحقيق وبيان الراجح دليلاً ومذهباً، راجياً من الله تعالى أن يحقق به النفع، وأن يكون سبيلاً للأجر وادخار الثواب عند الله تعالى بعد الموت وانتهاء الأجل، قال النبي صلّى الله عليه وسلم فيما يرويه البخاري في الأدب المفرد، ومسلم وأصحاب السنن إلا ابن ماجه عن أبي هريرة: «إذا مات الإنسان انقطع عمله، إلا من ثلاث: صدقة جارية، أو علم ينتفع به، أو ولد صالح يدعو له» (1) وقال ابن عمر رضي الله عنه: «مجلس فقه خير من عبادة ستين سنة» وجزى الله والدي رحمه الله الذي حبب إلي هذا العلم، وجزى الله أيضاً أساتذتي في الأزهر وسورية على أفضالهم علي خير الجزاء.
    - فإن أصبت الهدف المرجّى، فهو من فضل الله تعالى، ولا أدعي العصمة والكمال والإحاطة بكل شيء في الفقه، فذلك من صفات الله وحده، وأعترف سلفاً بعجزي وقصوري، قال الله سبحانه: {وماأوتيتم من العلم إلا قليلاً} [الإسراء:17/ 85]، وإنما هو عمل لايعدو أن يكون محاولة في البيان والترتيب وتقريب الفقه للناس، والموازنة بين أحكامه في المذاهب الأربعة ونحوها، والله ولي التوفيق.
    - {رب هب لي حكماً وألحقني بالصالحين، واجعل لي لسان صدق في الآخرين، واجعلني من ورثة جنة النعيم} [الشعراء:26/ 83 - 84 - 85].

    8. Dalam kitab ini, saya juga berusaha untuk membahas beberapa permasalahan fiqih kontemporer supaya permasalahan-permasalahan tersebut diketahui oleh banyak orang. Pembahasan ini saya lakukan dengan berbekal kaidah-kaidah syara', dasar-dasar utamanya dan juga keputusan keputusan fuqaha. Pembahasan-pembahasan parsial tersebut tentunya masih memerlukan kajian tambahan yang lebih mendalam, karena saya yakin bahwa anugerah Allah (terutama dalam bidang keilmuan) tidak akan pernah terputus, dan anugerah-Nya itu tidak hanya untuk satu zaman atau satu orang tertentu saja, namun ia untuk semua hamba-Nya. Petunjuk yang selalu menjadi pegangan saya adalah firman Allah SWT
    "... Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama,..!" (Q.S Faathir : 28),

    dan juga "Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku." (Q.S Thaahaa: 114).

    Dan juga sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim, " Barangsiapa Allah menginginkon kebaikan pada dirinya, maka Allah memahamkan agama kepadanya". 

    Begitu juga dengan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, "Banyak orang (ketiga) yang diberitahu lebih sadar (paham) daripada orang yang mendengarnya (secara langsung)". 

    Usaha ini jelas memerlukan kegigihan dan kesabaran dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang ada. Selain itu, usaha ini juga memerlukan bantuan para ulama. Dengan pertolongan Allah, saya bertekad untuk menulis kitab ini dengan maksud untuk mendekatkan materi fiqih di hati para pembaca, baik guru maupun pelajar.

    Kitab ini saya tulis tanpa menyertakan sikap fanatisme madzhab tertentu, karena saya yakin hikmah (kebenaran) adalah barang berharga seorang mukmin yang hilang. Di mana pun ia menemukannya, ia akan mengambilnya. Selain itu, memberikan kontribusi untuk kemajuan suatu ilmu-sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki adalah kewajiban ulama. Karena, ilmu akan menjadi suci jika ditularkan sebagaimana perkataan Sayyidina Ali r.a. terutama ilmu-ilmu yang memerlukan pembahasan dan penelitian yang mendalam, tahqiq, dan juga penetapan dalil dan madzhab yang rajih.

    Semua ini saya lakukan dengan harapan semoga Allah memberikan manfaat bagi penulisan kitab ini, dan semoga kitab ini mendatangkan pahala untuk saya setelah saya meninggal nanti. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad, Imam Muslim, dan juga para pengarang kitab as-Sunan selain Ibnu Majah yang bersumber dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw. bersabda,
    "Jika manusia meninggal dunia, maka amalnya terputus, kecuali tiga hal: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaal dan anak saleh yang selalu mendoakannya".

    Abdullah bin Umar r.a. berkata, "Belajar fiqih dalam satu majelis lebih utama daripada beribadah selama enam puluh tahun".

    Saya juga berharap semoga Allah SWT memberikan pahala kepada kedua orang tua saya, yang telah menanamkan kecintaan terhadap ilmu ini dalam hati saya. Begitu juga, semoga Allah memberikan pahala kepada para guru saya, baik yang di al-Azhar maupun yang di Syria atas jasa-jasa mereka.

    Jika apa yang saya usahakan ini sesuai dengan rencana, maka itu semua adalah anugerah dari Allah SWT. Saya juga tidak mengaku bahwa diri saya terjaga dari kekurangan, ataupun sempurna dalam menguasai semua permasalahn fiqih. Karena, kesempurnaan hanyalah sifat Allah semata. Saya menyadari kekurangan dan kelemahan saya, sebagaimana firman Allah SWT,
    "...sedengkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit." (Q.S al-Israa' : 85).

    Apa yang saya tulis ini hanyalah sekadar usaha untuk menerangkan, menata ulang dan mendekatkan materi-materi fiqih kepada manusia, dan juga untuk membandingkan hukum-hukum fiqih yang ada dalam madzhab empat dan lainnya. Dan hanya Allah-lah yang memberikan petunjuk. "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku ilmu dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh, dan jadikonlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian, dan jadikanlah aku termasuk orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan". (Q.S asy-Syu'araa' : 83-85).

    Tidak ada komentar